Punya satu akun email utama tapi butuh banyak identitas digital untuk keperluan yang beda-beda? Mulai dari daftar newsletter, testing layanan, sampe jaga-jaga biar nggak kecampur sama email penting. Di sinilah fungsi email alias terasa sangat membantu. Satu inbox, tapi bisa dipakai untuk banyak hal tanpa bikin akun baru.
Email alias bisa dibilang sebagai “nama samaran” dari email utama. Bentuknya bisa berbeda-beda, tapi semua tetap masuk ke satu inbox. Cara paling gampang dan populer ada di Gmail. Banyak yang belum tahu kalau Gmail sebenarnya mendukung alias hanya dengan menambahkan tanda plus (+) atau titik (.) ke dalam alamat email.
Misalnya punya email utama seperti digitalmind@gmail.com. Bisa langsung dipakai untuk daftar newsletter sebagai digitalmind+newsletter@gmail.com. Atau untuk testing layanan sebagai digitalmind+testing@gmail.com. Semua tetap masuk ke inbox digitalmind@gmail.com. Dan menariknya, bisa difilter otomatis di Gmail agar masuk ke label tertentu.
Selain tanda plus, Gmail juga mengabaikan titik. Jadi digital.mind@gmail.com sama saja dengan digitalmind@gmail.com. Ini bisa dimanfaatkan untuk daftar ke layanan yang berbeda tanpa terdeteksi sebagai satu email yang sama.
Untuk pengguna Outlook, sistem alias juga tersedia tapi lebih formal. Outlook memungkinkan bikin alias baru yang benar-benar berbeda nama (misal dari adam@outlook.com bisa ditambah alias seperti fauzan123@outlook.com). Alias ini bisa dibuat lewat menu pengaturan akun Microsoft, dan semua tetap masuk ke satu inbox yang sama.
ProtonMail juga mendukung alias, tapi lebih advance. Beberapa paket berbayar menyediakan fitur alias khusus seperti shortmail@pm.me atau menggunakan nama domain kustom. Sangat cocok buat yang fokus ke privasi dan ingin memisahkan identitas digital secara rapi.
Kalau menggunakan custom domain (misalnya pakai Zoho Mail atau Forward Email), alias bisa dibuat dalam bentuk apapun. Misal domainnya adalah adamnurfauzan.com, maka bisa bikin alias seperti info@adamnurfauzan.com, support@adamnurfauzan.com, atau bahkan catch-all alias (*@adamnurfauzan.com). Ini berguna banget buat testing, daftar coba-coba, atau keperluan branding.
Catch-all alias artinya semua alamat yang tidak dikenal tapi dikirim ke domain tersebut akan masuk ke inbox utama. Misal kirim ke randomalias@adamnurfauzan.com, tetap nyampe. Tapi ini harus dikelola dengan baik karena bisa jadi target spam kalau sembarangan dipublikasikan.
Penting juga untuk ngerti cara filter masukannya. Di Gmail, tinggal buat rule berdasarkan “To:” yang mengandung alias. Misal kalau “To:” mengandung “+newsletter”, maka masuk label “Promosi”. Ini bikin inbox tetap rapi dan nggak overwhelming.
Banyak kasus di mana alias sangat berguna. Misalnya untuk sign up tool baru yang masih diragukan, bisa pakai alias sementara. Atau saat butuh testing email delivery di website sendiri, tinggal pakai alias tanpa repot bikin akun baru.
Trik ini juga mempermudah tracking. Kalau ada spam masuk ke alias tertentu, bisa langsung tahu sumbernya dari mana. Alias +filtering bisa jadi tameng ampuh dari email blast yang tidak diinginkan.
Sekilas memang kelihatan seperti fitur kecil, tapi efeknya ke efisiensi dan keamanan cukup besar. Apalagi untuk yang berkutat di dunia digital setiap hari. Email alias itu salah satu cara termudah untuk tetap tertib dalam lalu lintas pesan yang kadang chaos.
Jadi kalau selama ini inbox terasa berantakan atau repot harus bikin banyak akun, coba eksplorasi fitur alias. Satu email bisa punya banyak wajah, dan semuanya tetap terkumpul rapi di satu tempat.