ilustrasi laptop dan smartphone yang menampilkan proses menyimpan website jadi aplikasi

Cara Menyimpan Website Jadi Aplikasi di Desktop dan Android: Simpan Sekali, Akses Seperti Aplikasi

Pernah merasa ribet karena harus buka browser, ketik URL, login, lalu baru bisa akses situs favorit? Padahal yang sering dikunjungi cuma itu-itu aja: Google Docs, Notion, Trello, atau bahkan blog pribadi. Di tengah kebiasaan multitasking digital, kepraktisan jadi hal yang dicari. Untungnya, banyak situs sekarang mendukung fitur PWA atau Progressive Web App. Artinya, halaman web bisa disimpan dan dijalankan seperti aplikasi tanpa perlu install software tambahan.

Hal pertama yang bikin penasaran: apa itu PWA sebenarnya? Secara sederhana, PWA adalah teknologi web yang memungkinkan situs bisa dipasang layaknya aplikasi native. Bisa muncul di home screen Android, bisa muncul di Start Menu Windows, dan bisa dibuka tanpa harus buka browser dulu. Praktis banget buat yang sering buka tools online setiap hari.

Awalnya coba-coba simpan Notion sebagai PWA di desktop. Cuma klik tiga titik di pojok Chrome, lalu pilih “Install Notion.” Hasilnya, muncullah jendela Notion seperti aplikasi biasa, tanpa tab, tanpa address bar. Sensasinya beda. Sejak itu, kebiasaan menyimpan web sebagai PWA mulai jadi rutinitas.

Ada dua metode utama untuk menyimpan website jadi seperti aplikasi: lewat desktop (Windows/macOS) dan lewat Android. Di desktop, browser seperti Google Chrome, Microsoft Edge, dan Brave udah support fitur ini. Sementara di Android, prosesnya lebih simpel karena sistem operasinya memang dirancang buat integrasi lebih dalam dengan browser.

Untuk desktop, langkah-langkahnya seperti ini:

  1. Buka situs yang ingin disimpan.
  2. Klik ikon tiga titik di pojok kanan atas Chrome atau Edge.
  3. Pilih “Save and share” atau langsung cari opsi “Install [nama situs]”.
  4. Klik install, dan shortcut akan muncul di desktop atau Start Menu.

Beberapa situs malah langsung muncul pop-up “Install this site as an app” saat dibuka. Contohnya Google Docs dan Twitter. Jadi tinggal klik satu tombol dan selesai.

Di Android, caranya lebih ringan:

  1. Buka situs pakai Chrome.
  2. Klik ikon tiga titik di pojok kanan atas.
  3. Pilih “Add to Home screen.”
  4. Selesai. Shortcut akan muncul seperti aplikasi biasa.

Fitur ini nggak cuma berlaku buat situs besar. Bahkan blog sederhana pun bisa diinstal sebagai PWA asal memenuhi kriteria dasar: HTTPS aktif, manifest.json, dan service worker. Jadi kalau punya blog pribadi atau tools web sendiri, bisa banget dipoles sedikit supaya bisa diakses lebih praktis.

Efeknya lumayan signifikan buat produktivitas. Dengan shortcut langsung di taskbar atau homescreen, waktu akses jadi lebih cepat. Nggak perlu buka browser, cari tab, atau lupa nama URL. Cukup klik dan langsung masuk. Bahkan ada yang sampai membuat satu folder khusus berisi shortcut berbagai situs kerja agar semua akses tersedia hanya dalam satu klik.

Buat yang suka modifikasi, shortcut yang udah dibuat juga bisa diatur ikon dan namanya. Di Windows misalnya, cukup klik kanan shortcut, pilih Properties, lalu ganti ikon. Kalau di Android, tinggal tekan lama ikon dan pilih opsi edit.

Beberapa situs memang belum mendukung fitur ini secara penuh. Tapi untuk mayoritas situs populer, fitur PWA udah jadi standar. Apalagi dengan semakin banyak orang bekerja dari berbagai device, kemampuan menyimpan website jadi seperti aplikasi itu terasa makin berguna.

Kesan pertama mungkin terlihat seperti trik kecil, tapi dampaknya bisa lumayan besar dalam jangka panjang. Apalagi kalau pekerjaan atau aktivitas online mengharuskan buka banyak tab dan tools secara bersamaan.

Jadi, kalau merasa browsing terasa terlalu berlapis atau butuh akses cepat ke situs tertentu, coba deh simpan situs tersebut sebagai aplikasi. Cukup satu klik, langsung terbuka. Simpel, praktis, dan bisa bikin rutinitas digital terasa lebih efisien.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *