Mari Menjadi Orang Pelit
“PELIT BANGET LO JADI ORANG, MATI GALI KUBURAN SENDIRI?!!!”
Mari ngomongin tentang pelit yok. Sebenarnya apaan sih arti dasar dari pelit? Pelit adalah sebuah kegiatan yang merangsang otak untuk tidak mudah memberikan sesuatu baik itu berwujud atau tidak berwujud. Konteks berwujud bisa berupa materi seperti barang atau uang sedangkan tidak terwujud bisa berupa pelit hati atau maksutnya susah jatuh cinta. Hahaha pelit jatuh cinta :-P.
Kita tidak boleh serta merta langsung menjudge orang pelit atau tidaknya orang dari sudut pandang kita karena pelit bisa saja datang dari rangsangan psikologi dari bagaimana usaha orang tersebut mendapatkan sesuatu tersebut. Kalo untuk mendapatkan sesuatu susah pasti dapat di pastikan orang tersebut akan pelit. Misalnya begini, elo punya sodara yang duitnya banyak tapi kok pelit. Nah lo liat deh dia nyari duit kayak apa, kalo nyari duitnya sampek kalang kabut, jungkir balik, jaga lilin, dan ngepet berarti faktor pelitnya di karena faktor tersebut. Tapi kalo dapat uang dari korupsi bisa jadi gampang ngebagi bagi karena dapat duitnya mudah, yaa sekalian bagi-bagi dosa dan bisa jadi artis dadakan kalo ketauan.
Pelit sering halnya mengarah ke etnis tertentu, sebut saja etnis cinta. Opini publik yang terbentuk mungkin sudah mengakar daging. Kalo ada etnis cinta pasti di cap “pelit” padahal pelit itu bisa datang karena faktor psikologi meskipun bisa saja mengarah ke sifat bawaan dari cara didik. Seperti yang gua sebutkan pada paragraf pertama bahwa pelit datang karena faktor bagaimana mendapatkan sesuatu. Jadi kata pelit semoga tidak lagi mengarah ke salah satu golongan tertentu karena pelit timbul dari faktor tadi. Tapi inti dari yang akan gua omongin bukan mau ngebahas kalo etnis cinta beneran pelit tapi gua mau membahas tentang pelit pada tempatnya.
Yapss. Pelit pada tempatnya. Nah pada bingungkan apa yang dimaksut pelit pada tempatnya. Haha sama gua juga bingung. *digampar cewek cantik*
“Jadi pelit pada tempatnya itu apa sih?” Tanya gua pas lagi nyari jawaban dari pernyataan gua sendiri.
Pelit pada tempatnya adalah bersikap pelit pada kondisi tertentu. Pada kondisi tertentu itu seperti apa? Kondisi tertentu yaitu kondisi dimana kita tidak besar hati untuk memberi sesuatu dengan harapan orang tersebut termotivasi untuk bekerja keras dalam mendapatkan sesuatu. Namun sebelum menerapkan pelit pada tenpatnya kita juga harus berfikir dulu apakah menurut logika kita orang tersebut masih mampu atau tidak untuk mendapatkan sesuatu.
Contoh pelit pada tempatnya bisa di contohkan begini, ketika lo liat ada sodara lo pengen sesuatu dan minta ke elu padahal menurut loo dia mampu berusaha sendiri untuk mendapatkan sesuatu yang dia mau. Nah pada saat kondisi seperti ini elo jangan mudah ngasih hibah kedia dan ngegampangin ngasih apa yang dia pengen meskipun elu punya dana lebih kalo hanya sekedar beliin apa yang sodara lo mau. Biarkan dia berusaha keras untuk mendapatkan apa yang dia mau karena menurut sifat bawaan manusia mereka akan menjaga dan menghargai sesuatu yang didapat dari usaha keras. Jadi setidaknya selain dia bisa menghargai sesuatu kerja keras dia juga bisa mandiri dalam arti kata gak suka minta-minta seperti pengemis.
Pelit pada tempatnya tidak hanya mengarah pada hal dalam contoh diatas saja, tetapi bisa saja terjadi pada hal sebaliknya. Maksutnya seperiti apa? Maksutnya ketika pelit atau tidak gampang hibah dalam memberikan sesuatu tersebut malah mengarah kepada kesuraman. Contohnya seperti ini, jadi ada sebuah toko yang enggan ngasih bonus kepada pelanggannya sedangkan banyak toko yang lain ngasih bonus walaupun itu tidak terlalu besar. Secara naluri maka banyak orang yang akan pindah ke toko yang nyasih bonus walaupun bonusnya kecil dan hal tersebut berakibat tidak lakunya toko yang tidak memberikam bonus. Meskipun jika dikaji lebih jauh bonus tersebut sebenarnya mengurangi keuntungan tetapi jika tidak ada pelangan karena pelit tidak pada tempatnya maka yang maunya untung malah buntung.
Mungkin contoh diatas tadi agak kurang pas tapi yang pengen gua bawa marilah kita bijak dan paham pada saat apa kita ringan tangan dan hati untuk hibah dan ada kalanya kita pelit. Selain berusaha untuk buang sampah pada tempatnya mari kita membiasakan diri pelit pada tempatnya. Keep pelit end gawl..