Pengusaha, Berani bukan Nekad

Mau jadi pengusaha, bahasa kerennya: entrepreneur? Salah satu karakter yang Agan harus punya yaitu keberanian. Berani untuk apa? Berani untuk mengambil langkah pertama. Apakah sama antara berani dengan nekad? Beda!

Nekad itu, ketika kita ngga tau apa yang ada di depan kita, tapi kita jalan terus. Memang, kadang ini juga diperlukan, tapi bukan ketika kali pertama kita mau memulai bisnis yang akan kita dirikan. Di awal, kita harus berani, tapi dengan perhitungan. Kalau Bahasa Inggrisnya: calculated risks. Gimana untuk bisa punya perhitungan bisnis di awal sebelum kita mulai? Gampangnya: SWOT Analysis. Tau dong? Strengths – Weaknesses – Opportunities – Threats. Ya, kita harus setidaknya persiapkan diri kita dengan mengetahui apa yang jadi kelebihan dan kekurangan diri kita (dan mitra bisnis kita), dan apa yang akan jadi kesempatan di luar sana yang akan mendukung maupun yang membebani pengembangan bisnis kita.

Ngga semua bisnis memerlukan market research yang terlalu detail. Semakin besar modal yang akan kita keluarkan, semakin perlu untuk kita melakukan persiapan yang matang, termasuk membeli data industri yang seringkali ditawarkan oleh perusahaan research. FYI, sekarang ini, data tentang industri sudah bisa dilakukan secara digital; mengambil 80% unstructed data yang adanya di sosial media.

Kalau bisnisnya kecil-kecilan, mungkin market research-nya cukup dengan survey kecil-kecilan, tanya teman-teman, survey tempat dan sebagainya. Intinya, apapun bisnis Agan, persiapan itu perlu. Jangan cuma ikut-ikutan teman, dan karena dia berhasil, Agan langsung lakuin tanpa persiapan apapun. Ini namanya nekad.

Satu hal lagi, selalu gunakan “Hukum Momentum” ala Billy Boen. Apa tuh? Kalau Agan lagi excited karena punya ide bisnis dan habis diskusi sama teman, jangan tunda-tunda lagi. Buruan buat Bisnis Plan-nya. Percaya deh, kalau Agan tunda seminggu, dua minggu, atau sebulan, Agan akan kehilangan rasa excitement-nya. Dan ujung-ujungnya apa? Ya Agan akan cari alasan, “Aduh gua lagi sibuk, belum ada waktu”, dan seterusnya.. dan ide itu pun akan selamanya hanya akan jadi ide doang.

Semoga bermanfaat! Cheers!

Sumber